Film yang sangat menarik dan patut anda tonton. Banyak hal dalam film ini yang berkaitan denga Psikologi Kejiwaan.
A. RESUME FILM AFTER SHOCK
Film AFTER SHOCK disutradarai oleh Feng Xiaogang, Diproduksi oleh Hua Yi Brothers, Ditulis oleh Su Xiaowei (skenario), Zhang Ling (novel), Dibintangi Xu Fan (sebagai Li Yuanni), Zhang Guoqiang (sebagai Da Qing), Zhang Jingchu (sebagai Fang Deng), Li Chen, Chen Dao Ming, Chen Jin, , Zhang Zifeng, Zhang Jiajun. Musik oleh Wang li-guang, Editing oleh Thor Roos Sinematografi Lu Yue, Studio Cina Film Group, Emperor Motion Pictures, Huayi Brothers, Media Asia Film. Durasi film selama 130 menit dari Negara Cina dan film berbahasa Bahasa Mandarin.
.
Adapun kisah dari film AFTER SHOCK tersebut :
Film drama mandarin ini dibuat berdasarkan kisah nyata, yaitu perpecahan sebuah keluarga yang disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di Tangshan, Cina, pada tahun 1976. Gempa bumi tersebut menewaskan 240.000 jiwa. Keluarga itu terdiri dari pasangan suami istri, Da Qing dan Li Yuan Ni, serta kedua anak kembar mereka, Fang Deng (putri) dan Fang Da (putra), yang tinggal di sebuah apartemen yang kecil di kota Tangshan. Ditengah malam saat gempat terjadi, Yuan Ni bersama suaminya, Da Qing sedang tidur di sebuah truk. Mereka sangat terkejut dan kemudian terbangun, saat gempa besar mengguncang malam itu. Yuan Ni dan suaminya berlari untuk kembali masuk ke dalam apartemen mereka untuk menyelamatkan anak-anaknya. Ketika Yuan Ni akan masuk ke dalam apartemen, Ia ditarik oleh suaminya kembali ke luar bangunan yang sedang runtuh. Dan malang, suaminya tertimpa bangunan apartemen yang ambruk. Sesudah gempa berhenti, Li Yuan Ni langsung mencari suaminya dan berhasil menemukan mayatnya tertimpa dinding bangunan. Dengan hati yang sangat sedih Li Yuan Ni pun mencari anak kembarnya dan mengetahui bahwa kedua anaknya terjebak di bawah tumpukan beton. Jika mereka mengangkat salah satu sisi dari tumpukan beton itu, maka salah dari anaknya akan terjepit dan akan membunuh salah satu dari mereka. Para penyelamat meminta Yuan Ni, memilih salah satu dari mereka untuk diselamatkan. Yuan Ni terus-terusan meminta mereka untuk menyelamat kedua anaknya. Namun, para penyelamat mendesak Yuan Ni untuk segera mengambil keputusan. Karena masih banyak korban lain yang membutuhkan pertolongan, maka para penyelamat memutuskan untuk meninggalkan Li Yuan Ni, sehingga akhirnya Yuan Ni memutuskan untuk menyelamatkan putranya. Keputusannya itu didengar oleh putrinya. Fang Deng berlinangan air mata sambil bersuara pelan memanggil ibunya terakhir kali “Mama”. Setelah putranya diselamatkan, Yuan Ni yang merasa bersalah mengangkat tubuh lemas Fang Deng dan memeluknya untuk yang terakhir kali. Mayat Fang Deng lalu ditinggalkan oleh Li Yuan Ni disamping mayat ayahnya dan mayat – mayat lainnya. Setelah Ibunya pergi, hujanpun turun dan menguyur tubuh Fang Deng dan tak disangka ternyata Fang Deng tersadar, Fang Deng masih hidup. Ia pun bangun dan kebinggungan melihat mayat ayahnya dan banyak mayat – mayat lain bergelimpangan.
Melihat Fang Deng yang sendiri kebingungan tanpa seorangpun berada di sekitarnya, Fang Deng lalu dibawa oleh salah seorang anggota tim penyelamat. Fang Deng diadopsi oleh pasangan Wang, (Chen Daoming dan Chen Jin). Dia pun berganti nama menjadi Wang Deng. Meskipun Fang Den selamat, namun Ia menderita trauma karena gempa dan karena keputusan yang diambil oleh ibunya. Saat itu Fang Deng menolak untuk bicara sehingga Ia diklaim lupa ingatan.
Sepuluh tahun kemudian, Fang Deng diterima di sekolah Kedokteran, Ia bertemu dengan seorang pria dan kemudian menjalin hubungan Intim. Pada tahun ketiga studi, ibu angkat Fang Deng jatuh sakit. Dan sebelum meningal Ibu angkat Fang Deng memintanya untuk mencari keluarga kandungnya dengan menggunakan uang yang telah mereka tabung. Namun Fang Deng tidak memberikan jawaban. Setealah Ibunya meningal Fang Deng mengetahui dirinya hamil, Meskipun pacar Fang Deng memaksanya untuk menggugurkan kandung namun Ia tetap bersikeras untuk melahirkan bayi yang dikandungnya, karena Ia tidak ingin meninggalkan bayinya seperti yang telah dilakukan Ibunya terhadap Fang Deng. Fang Deng merasa sangat malu dan kemudian tanpa sepengetahuan siapapun Ia meninggalkan sekolahnya dan kehilangan kontak dengan pacar dan ayah angkatnya.
Setelah beberapa tahun kemudian Fang Deng pun kembali dengan anaknya yang bernama Dian –Dian untuk menjenguk ayah angkatnya. Fang Deng meminta maaf karena telah meninggalkanya dalam waktu yang lama, Ia pun mengatakan yang sebenarnya bahwa Ia tidak lupa ingatan dengan keluarga kandungnya dan Ia menceritakan tentang keputusan ibunya saat Ia terjepit beton bersama saudara kembarnya.
Fang Deng menikah dengan orang yang lebih tua 16 tahun darinya dan mereka pindah ke Vancover, Kanada bersama putrinya.
Disisi lain kehidupan Ibu kandung Fang Deng, Ia tidak mau menikah lagi dan tetap tinggal di Tangshan tanpa mau melakukan perubahan apapun dalam hidupnya. Sedangkan Fang Deng telah sukses menjadi bos kaya dan menikah serta memiliki seorang putra yang bernama Dian – Dian.
Di tahun 2008 terjadi gempa di Sinchuan, atas persetujuan suaminya Fang deng pun kembali ke Cina untuk menjadi relawan dalam gempa itu. Dan pada saat itu Fang Da saudara kembar lelakinya juga menjadi relawan dalam gempa itu. Dan terjadilah pertemuan yang tak disengaja. Saat itu para relawan sedang berisrtirahat. Fang Deng mendengar Fang Da sedang bercerita kepada temannya tentang pengalaman masa lalunya tentang gempa tahun 1976 di Tangshan. Fang Da mengalami patah lengan kiri saat gempa itu. Fang Deng menyadari bahwa pria itu adalah saudara kembarnya. Kemudian mereka berdua memutuskan untuk mengunjungi Ibunya. Reaksi pertama Fang Deng saat bertemu dengan ibunya, Ia masih merasa marah terhadap keputusan ibunya yang memilih menyelamatkan Fang Da, kakanya. Ia berfikir kalau ibunya lebih mencintai Fang Da dari pada dirinya. Kemudian mereka pergi mengunjungi makam ayahnya, disana juga terdapat makam yang bertuliskan namanya. Disini Fang Deng menyadari meskipun dia dikira telah "mati", ibunya tetap memperhatikan Ia sama seperti memperhatikan Fang Da, ibunya membeli 2 set semua buku - buku sekolah, 1 untuk Fang Da dan 1 untuk dirinya. Fang Deng pun merasa sangat menyesal, karena berprasangka yang buruk terhadap ibunya dan membiarkan ibunya menghadapi penderitaan emosional dan rasa bersalah dalam waktu yang lama, selama 32 tahun dan akhirnya mereka saling memaafkan. Keluarga yang telah terpisah selama 32 tahun kini telah bertemu kembali.
B. PENDAPAT PRIBADI MENGENAI FILM TERSEBUT
Menurut saya Film tersebut sangat menyentuh hati, bisa membuat penonton menangis. Dan kisah – kisah yang terjadi di film tersebut dapat mengingatkan pada bencana – bencana alam yang terjadi di Tanah Air. Bagaimana sulitnya menjalani hidup dan menghilanggka trauma masa lalu setelah menghadapi bencana alam dan kehilangan orang – orang yang kita sayangi.
Seperti yang terjadi pada Fang Deng meskipun kejadiannya telah berlalu sangat lama, tapi trauma masa kecilnya sesalu terbayang dan tidak bisa dilupakan. Sehingga menghantui perasaannya secara terus menerus. Meskipun Ia telah memperoleh kasih sayang dari keluarga yang baru. Begitupun rasa bersalah yang dirasakan oleh Ibunya, karena merasa hanya bisa menyelamatkan satu orang anaknya dan harus mengorbankan anak yang lainnya. Ia pun tak mau menikah lagi, karena ingin selamanya menjadi istri dari suaminya yang telah meninggal, suami yang rela mengorbankan nyawanya demi dirinya.
Film ini mencerminkan, betapa besarnya pengaruh masa lalu terhadap prilaku dan mental seseorang.
Jumat, 12 November 2010
Senin, 08 November 2010
TEORI MEMORY
Memory adalah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Adapun teori –tentang tiga proses memory oleh Walgito yaitu :
1. Proses Enconding, adalah pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara mengubah menjadi simbol – simbol atau gelombang tertentu yang sesuai dengan peringkat yang ada pada organisme.
2. Proses Storage, adalah penyimpanan terhadap apa yang telah diproses dalam Enconding.
3. Proses Retrieval, adalah pemulihan kembali atau mengingat kembali apa yang telah disimpan sebelumnya.
Contoh kasus dari tiga proses diatas adalah :
1. Ketika masih sekolah di SMP, saya mempunyai banyak teman, yang berarti ada banyak nama yang saya ketahui dari teman – teman tersebut. Saya mengingat nama mereka dengan mengenali ciri fisik dan sifat yang menonjol dari masing – masing karakter (terjadi proses Enconding). Kemudian sejak saat itu saya mulai menyimpanya dalam memory otak . Misalnya anak yang bernama Yanti, Dia cantik dan pintar, Heri, Dia tampan tapi pemalas, Nyoman, Dia anak yang aktif dalam pelajaran, Anton sering tidur dikelas, dan lain – lain (berlangsung proses Storage). Setelah lulus sekian lama dan kami pun tidak pernah bertemu, karena kangen, Sayapun berkomunikasi dengan salah satu dari mereka, lewat telepon. Disini saya dan teman saya, menceritakan beberapa hal tentang teman – teman di masa – masa SMP dulu, sesuai yang saya ingat. Misalnya: Si Yanti yang dulu cantik dan pintar itu, sekarang kuliah dimana?, Si Anton yang pernah di tegur oleh Bu guru karena ketiduran di kelas sekarang apa kabar?, “Eh si Tampan Heri sekarang pernah nanyain kamu lho” Dan lain – lain (disini terjadi proses pemulihan ingatan atau Retrival).
2. Saat Saya akan berangkat ke Pura, di rumah Saya melihat Devi (keponakan Saya) yang saat itu mengalami demam sedang tidur pulas (terjadi proses Enconding), kemudian sambil berjalan tanpa sengaja saya mengingat Devi sedang tidur di kamarnya, badanya panas, flu, kepalanya pusing, dan Devi memakai baju tidur warna putih( terjadi proses Storage). Ketika sampai di Pura dan bertemu dengan Ibunya Devi, Ibunya pun menanyakan, “Bagaimana keadaan Devi saat kamu berangkat tadi?”. Saya pun menjawab dan menceritakan Keadaan Devi sesuai apa yang telah saya lihat dan yang yang saya ingat (proses Retrival).
1. Proses Enconding, adalah pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara mengubah menjadi simbol – simbol atau gelombang tertentu yang sesuai dengan peringkat yang ada pada organisme.
2. Proses Storage, adalah penyimpanan terhadap apa yang telah diproses dalam Enconding.
3. Proses Retrieval, adalah pemulihan kembali atau mengingat kembali apa yang telah disimpan sebelumnya.
Contoh kasus dari tiga proses diatas adalah :
1. Ketika masih sekolah di SMP, saya mempunyai banyak teman, yang berarti ada banyak nama yang saya ketahui dari teman – teman tersebut. Saya mengingat nama mereka dengan mengenali ciri fisik dan sifat yang menonjol dari masing – masing karakter (terjadi proses Enconding). Kemudian sejak saat itu saya mulai menyimpanya dalam memory otak . Misalnya anak yang bernama Yanti, Dia cantik dan pintar, Heri, Dia tampan tapi pemalas, Nyoman, Dia anak yang aktif dalam pelajaran, Anton sering tidur dikelas, dan lain – lain (berlangsung proses Storage). Setelah lulus sekian lama dan kami pun tidak pernah bertemu, karena kangen, Sayapun berkomunikasi dengan salah satu dari mereka, lewat telepon. Disini saya dan teman saya, menceritakan beberapa hal tentang teman – teman di masa – masa SMP dulu, sesuai yang saya ingat. Misalnya: Si Yanti yang dulu cantik dan pintar itu, sekarang kuliah dimana?, Si Anton yang pernah di tegur oleh Bu guru karena ketiduran di kelas sekarang apa kabar?, “Eh si Tampan Heri sekarang pernah nanyain kamu lho” Dan lain – lain (disini terjadi proses pemulihan ingatan atau Retrival).
2. Saat Saya akan berangkat ke Pura, di rumah Saya melihat Devi (keponakan Saya) yang saat itu mengalami demam sedang tidur pulas (terjadi proses Enconding), kemudian sambil berjalan tanpa sengaja saya mengingat Devi sedang tidur di kamarnya, badanya panas, flu, kepalanya pusing, dan Devi memakai baju tidur warna putih( terjadi proses Storage). Ketika sampai di Pura dan bertemu dengan Ibunya Devi, Ibunya pun menanyakan, “Bagaimana keadaan Devi saat kamu berangkat tadi?”. Saya pun menjawab dan menceritakan Keadaan Devi sesuai apa yang telah saya lihat dan yang yang saya ingat (proses Retrival).
Sedikit ulasan tentang buku yang dapat memberikan inspirasi :
Buku Keliling Eropa 6 Bulan Hanya 1000 Dollar Ulasan Tentang Jurnal Economics halaman 206.
Halaman ini menceritakan tentang diskusi antaran Penulis dan Host yang mengambil tema tentang pengalaman mereka berkunjung ke India, dimana diskusi lebih difokuskan kepada psikologi masyarakat miskin India. Salah satu kutipan yang menarik adalah :
“Ya begitulah India, tidak ada orang – orang sebahagia orang miskin di India.”
Kutipan tersebut dikemukakan oleh Host yang bernama Aurilie, orang Itali yang pernah tinggal di India selama dua tahun dan menjadi sukarelawan LSM untuk mengurus penderita lepra.
Apabila kita cermati orang – orang miskin pada umumnya memiliki tingkat kebahagiaan yang rendah karena sulitnya memenuhi kebutuhan hidup yang sangat kompleks, akan tetapi Aurilie di atas mengemukakan orang miskin di India dapat hidup bahagia meskipun tidak memiliki materi yang cukup. Seperti seorang Ibu dari kalangan miskin yang pernah di urus oleh Aurilie, Ibu tersebut tidak pernah menunjukan atau mengeluh kepada anaknya, atas rasa sakit karena penyakit yang dideritanya. Ibu tersebut selalu berusaha menyembunyikan hal yang sebenarnya, meskipun rasa sakit tak dapat terbendung tetapi Dia berusaha tetap terlihat bahagia di depan anaknya. Hal ini sesuai dengan teori kepribadian menurut Sigmund Freud tentang pentingnya motivasi unconscious. Ibu tersebut dapat bertahan dari rasa sakit ketika bertemu dengan anaknya, karena adanya motivasi dari alam bawah sadarnya yaitu dia tidak ingin membuat anaknya khawatir dengan keadaanya. Motivasi ini membuat ibu tersebut tetap terlihat bahagia.
Adapun masalah social yang ditimbulkan akibat kemiskinan , seperti dalam kutipan halaman 206 berikut :
“Sebagai orang Eropa, kami mempunyai segalanya disini. Tapi seolah semuanya itu tidak cukup! Sehingga kemudian aku hanya dapat berjanji, bahwa aku akan membagi kecukupanku ini, aku akan memperjuangkan nasib mereka! Aku akan berkarir dibidang development, karena sang Ibu tidak harus meninggal, jika Ia bisa mendapatkan pengobatan yang layak. Tidak ada manusia yang layak bernasib demikian”.
Bagian ini di fokuskan pada, masalah yang timbul karena kemiskinan.
Bukan hanya di Negara India tetapi masalah kemiskinan merupakan salah satu masalah besar dunia dan tidak terkecuali Indonesia. Sang Ibu dalam kutipan cerita diatas, beliu tidak bisa mendapatkan pengobatan yang layak karena tidak memiliki uang yang cukup untuk berobat.
Masalah - masalah sosial yang di timbulkan oleh kemiskinan Diantaranya :
1. Partisipasi dan kualitas diri orang miskin
Anak – anak dari kalangan miskin akan sulit untuk memperoleh pendidikan yang bermutu serta kemungkinan besar akan mengalami putus sekolah karena terbentur biaya. Ini mengakibatkan mereka akan sulit bersaing dalam dunia kerja, sehingga anak - anak miskin yang mempunyai prestasi rendah akan menempati jabatan atau pekerjaan yang rendah pula pada saat memasuki dunia kerja, akibatnya upah yang dihasilkan sangat minim. Bahkan banyak yang menjadi pengganguran. Pada umumnya kondisi ini akan berlanjut pada saat mereka menikah dan memiliki anak. Karena minimnya penghasilan, anak – anak mereka juga akan mendapatkan kualitas pendidikan yang sama dengan orang tuanya. Dan mereka akan berada pada taraf kehidupan yang sama. Ditambah lagi dengan sikap mereka yang acuh/tidak peduli dengan lingkungan sekitar, malas, menyebabkan kemiskinan ini akan terus terjadi pada generasi – generasi berikutnya dan menjadi sebuah budaya.
2. Tidak memiliki tempat tinggal yang layak dan kriminalitas
Kondisi lingkungan dan rumah yang tidak mendukung dan tidak bersih menyebabkan kesehatan mereka (orang miskin) menjadi sering terganggu. Banyak orang miskin tinggal dilingkungan kumuh, satu rumah di huni oleh beberapa keluarga, bahkan ada yang tidak memiliki rumah. Seperti kita lihat di kota – kota besar seperti : Jakarta. Orang – orang miskin ada yang tinggal dikolong - kolong jembatan, gang – sempit di kompleks pertokoan. Kondisi ini membuat mereka rentan terhadap penyakit dan apabila mereka terkena penyakit, mereka tidak akan bisa pergi ke Dokter. Tinggal ditempat seperti itu juga mengakibatkan mereka sering manjadi pelaku dan atau korban dari tindak krimalitas. Karena tuntutan kebetuhan hidup yang tinggi menyebab sebagian diantara mereka melakukan kejahatan untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut. Misalnya mencuri dan merampok.
3. Kondisi mental atau kejiwaan.
Pada umumnya tingkat kebahagian orang miskin lebih rendah, sehingga kemiskinan seringkali membuat orang depresi dan setres. Beberapa contoh kasus yang mendukung :Karena, seorang Ibu tega membunuh anak – anaknya sendiri. seseorang rela merampok, bahkan membunuh demi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini, jelas sekali menggambarkan kemiskinan mempengaruhi kondisi mental dan kejiwaan seseorang.
Buku Mestakung Bab 6 hal 66 - 67.
Halaman ini menceritakan tentang bagaimana memotivasi alam bawah sadar kita agar dapat mencapai tujuan akhir yang kita inginkan dengan didukung oleh semesta.
“Pak Joko seorang yang saya hormati pernah bercerita bahwa jika kita menginginkan sesuatu, bayangkanlah lalu gambarkan impian tersebut di pikiran kita sedetail mungkin. Ketika kita menginginkan sesuatu atau mempunyai target tertentu, kita harus membuatnya sejelas mungkin. Harus terus mengucapkanya secara berulang – ulang agar target ini masuk ke alam bawah sadar kita. Ketika sudah di alam bawah sadar, kita akan termotivasi untuk melakukan sesuatu ”.
Kutipan tersebut sesuai dengan Teori Gestalt (Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler) Mereka menyimpulkan yaitu sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Aplikasi teori Gestalt dalam proses belajar untuk meraih sesuatu adalah perilaku bertujuan (pusposive behavior) maksudnya perilaku terarah pada tujuan. Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada keterkaitannya dengan dengan tujuan yang ingin dicapai. Seperti yang dikatakan Pak Joko dalam kutipan diatas apabila kita memiliki tujuan yang pasti kita harus menciptakan suasana mestakung dalam pikiran kita sehingga tertanam motivasi untuk berusaha keras melakukan hal – hal yang bermanfaat untuk mencapai tujan. Jika Motivasi bercampur emosi positif maka akan menghasilkan hasrat bekerja lebih keras untuk berhasil.
Target atau tujuan yang kita ucapkan berulang – ulang baik pada diri kita sendiri ataupun orang – orang disekitar kita akan membuat kita berada dalam kondisi kritis dan melahirkan tanggung jawab moral sehingga memacu seluruh kekuatan dan kecerdasan yang kita miliki, memacu kita untuk berlatih lebih keras untuk berhasil mencapai tujuan. Pada saat berada dalam kondisi kritis seseorang akan dapat melakukan hal – hal yang luar biasa, hal – hal yang tidak mungkin tidak biasa dilakukan pada saat dalam kondisi normal.
Namun hal ini harus diimbangi dengan ketahanan mental yang kuat agar tidak menimbulkan setress akibat tekanan dari dalam diri sendiri. Pemikiran atau mind set seseorang sangat berpengaruh pada keberhasilanya.
Halaman ini menceritakan tentang diskusi antaran Penulis dan Host yang mengambil tema tentang pengalaman mereka berkunjung ke India, dimana diskusi lebih difokuskan kepada psikologi masyarakat miskin India. Salah satu kutipan yang menarik adalah :
“Ya begitulah India, tidak ada orang – orang sebahagia orang miskin di India.”
Kutipan tersebut dikemukakan oleh Host yang bernama Aurilie, orang Itali yang pernah tinggal di India selama dua tahun dan menjadi sukarelawan LSM untuk mengurus penderita lepra.
Apabila kita cermati orang – orang miskin pada umumnya memiliki tingkat kebahagiaan yang rendah karena sulitnya memenuhi kebutuhan hidup yang sangat kompleks, akan tetapi Aurilie di atas mengemukakan orang miskin di India dapat hidup bahagia meskipun tidak memiliki materi yang cukup. Seperti seorang Ibu dari kalangan miskin yang pernah di urus oleh Aurilie, Ibu tersebut tidak pernah menunjukan atau mengeluh kepada anaknya, atas rasa sakit karena penyakit yang dideritanya. Ibu tersebut selalu berusaha menyembunyikan hal yang sebenarnya, meskipun rasa sakit tak dapat terbendung tetapi Dia berusaha tetap terlihat bahagia di depan anaknya. Hal ini sesuai dengan teori kepribadian menurut Sigmund Freud tentang pentingnya motivasi unconscious. Ibu tersebut dapat bertahan dari rasa sakit ketika bertemu dengan anaknya, karena adanya motivasi dari alam bawah sadarnya yaitu dia tidak ingin membuat anaknya khawatir dengan keadaanya. Motivasi ini membuat ibu tersebut tetap terlihat bahagia.
Adapun masalah social yang ditimbulkan akibat kemiskinan , seperti dalam kutipan halaman 206 berikut :
“Sebagai orang Eropa, kami mempunyai segalanya disini. Tapi seolah semuanya itu tidak cukup! Sehingga kemudian aku hanya dapat berjanji, bahwa aku akan membagi kecukupanku ini, aku akan memperjuangkan nasib mereka! Aku akan berkarir dibidang development, karena sang Ibu tidak harus meninggal, jika Ia bisa mendapatkan pengobatan yang layak. Tidak ada manusia yang layak bernasib demikian”.
Bagian ini di fokuskan pada, masalah yang timbul karena kemiskinan.
Bukan hanya di Negara India tetapi masalah kemiskinan merupakan salah satu masalah besar dunia dan tidak terkecuali Indonesia. Sang Ibu dalam kutipan cerita diatas, beliu tidak bisa mendapatkan pengobatan yang layak karena tidak memiliki uang yang cukup untuk berobat.
Masalah - masalah sosial yang di timbulkan oleh kemiskinan Diantaranya :
1. Partisipasi dan kualitas diri orang miskin
Anak – anak dari kalangan miskin akan sulit untuk memperoleh pendidikan yang bermutu serta kemungkinan besar akan mengalami putus sekolah karena terbentur biaya. Ini mengakibatkan mereka akan sulit bersaing dalam dunia kerja, sehingga anak - anak miskin yang mempunyai prestasi rendah akan menempati jabatan atau pekerjaan yang rendah pula pada saat memasuki dunia kerja, akibatnya upah yang dihasilkan sangat minim. Bahkan banyak yang menjadi pengganguran. Pada umumnya kondisi ini akan berlanjut pada saat mereka menikah dan memiliki anak. Karena minimnya penghasilan, anak – anak mereka juga akan mendapatkan kualitas pendidikan yang sama dengan orang tuanya. Dan mereka akan berada pada taraf kehidupan yang sama. Ditambah lagi dengan sikap mereka yang acuh/tidak peduli dengan lingkungan sekitar, malas, menyebabkan kemiskinan ini akan terus terjadi pada generasi – generasi berikutnya dan menjadi sebuah budaya.
2. Tidak memiliki tempat tinggal yang layak dan kriminalitas
Kondisi lingkungan dan rumah yang tidak mendukung dan tidak bersih menyebabkan kesehatan mereka (orang miskin) menjadi sering terganggu. Banyak orang miskin tinggal dilingkungan kumuh, satu rumah di huni oleh beberapa keluarga, bahkan ada yang tidak memiliki rumah. Seperti kita lihat di kota – kota besar seperti : Jakarta. Orang – orang miskin ada yang tinggal dikolong - kolong jembatan, gang – sempit di kompleks pertokoan. Kondisi ini membuat mereka rentan terhadap penyakit dan apabila mereka terkena penyakit, mereka tidak akan bisa pergi ke Dokter. Tinggal ditempat seperti itu juga mengakibatkan mereka sering manjadi pelaku dan atau korban dari tindak krimalitas. Karena tuntutan kebetuhan hidup yang tinggi menyebab sebagian diantara mereka melakukan kejahatan untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut. Misalnya mencuri dan merampok.
3. Kondisi mental atau kejiwaan.
Pada umumnya tingkat kebahagian orang miskin lebih rendah, sehingga kemiskinan seringkali membuat orang depresi dan setres. Beberapa contoh kasus yang mendukung :Karena, seorang Ibu tega membunuh anak – anaknya sendiri. seseorang rela merampok, bahkan membunuh demi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini, jelas sekali menggambarkan kemiskinan mempengaruhi kondisi mental dan kejiwaan seseorang.
Buku Mestakung Bab 6 hal 66 - 67.
Halaman ini menceritakan tentang bagaimana memotivasi alam bawah sadar kita agar dapat mencapai tujuan akhir yang kita inginkan dengan didukung oleh semesta.
“Pak Joko seorang yang saya hormati pernah bercerita bahwa jika kita menginginkan sesuatu, bayangkanlah lalu gambarkan impian tersebut di pikiran kita sedetail mungkin. Ketika kita menginginkan sesuatu atau mempunyai target tertentu, kita harus membuatnya sejelas mungkin. Harus terus mengucapkanya secara berulang – ulang agar target ini masuk ke alam bawah sadar kita. Ketika sudah di alam bawah sadar, kita akan termotivasi untuk melakukan sesuatu ”.
Kutipan tersebut sesuai dengan Teori Gestalt (Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler) Mereka menyimpulkan yaitu sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Aplikasi teori Gestalt dalam proses belajar untuk meraih sesuatu adalah perilaku bertujuan (pusposive behavior) maksudnya perilaku terarah pada tujuan. Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada keterkaitannya dengan dengan tujuan yang ingin dicapai. Seperti yang dikatakan Pak Joko dalam kutipan diatas apabila kita memiliki tujuan yang pasti kita harus menciptakan suasana mestakung dalam pikiran kita sehingga tertanam motivasi untuk berusaha keras melakukan hal – hal yang bermanfaat untuk mencapai tujan. Jika Motivasi bercampur emosi positif maka akan menghasilkan hasrat bekerja lebih keras untuk berhasil.
Target atau tujuan yang kita ucapkan berulang – ulang baik pada diri kita sendiri ataupun orang – orang disekitar kita akan membuat kita berada dalam kondisi kritis dan melahirkan tanggung jawab moral sehingga memacu seluruh kekuatan dan kecerdasan yang kita miliki, memacu kita untuk berlatih lebih keras untuk berhasil mencapai tujuan. Pada saat berada dalam kondisi kritis seseorang akan dapat melakukan hal – hal yang luar biasa, hal – hal yang tidak mungkin tidak biasa dilakukan pada saat dalam kondisi normal.
Namun hal ini harus diimbangi dengan ketahanan mental yang kuat agar tidak menimbulkan setress akibat tekanan dari dalam diri sendiri. Pemikiran atau mind set seseorang sangat berpengaruh pada keberhasilanya.
PROSTITUSI
PROSTITUSI
Prostitusi atau pelacuran merupakan penyimpangan social yaitu, penjual jasa seksual untuk mendapatkan uang atau sering disebut Pekerja Seks Komersial (PSK).
Sumber : Liputan6.com, Jakarta
Tanggal : 27/10/10
Lembaga pemasyarakatan (penjara) adalah tempat menjalani masa hukuman. Didalamnya banyak terdapat narapidana untuk menjalani hukuman atas criminal yang dilakukannya. Namun, seperti ditemukan oleh Polisi ditahanan khusus laki – laki terdapat transaksi prostitusi yang jelas – jelas melanggar hukum. PSK di panggil ke tahanan degan modus berpura – pura sebagai keluarga yang hendak menjenguk saudaranya yang ada dalam tahanan. Sumber menyebutkan, oleh bantuan sipir, kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh narapidana untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Saat wanita pesanan telah tiba di penjara, kemudian Narapidana membayar sewa kamar pada seorang sipir. Setelah transaksi pembayaran kamar selesai, sang napi dan perempuannya masuk kamar seharga sekitar Rp 300 hingga Rp 400 ribu. Namu, bagi narapidana yang tidak punya uang harus berpuas diri dengan cara lain. Melepas rindu mulai dari berbicara, berpegangan tangan, berpelukan, atau bahkan mencuri-curi kesempatan mencium pasangannya Dengan cara seperti inilah inilah transaksi itu terjadi.
Teori :
teori hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow.
Teori psikolog Abraham Maslow menempatkan seks pada level dasar. Ini artinya, pentingnya seks sejajar dengan bernapas, makan, minum, membuang kotoran, homeostasis, dan tidur. Teori dasar ini harus dipenuhi.
Seperti diatas berada di penjara tidak berarti memenjarakan kebutuhan biologis narapidana. Karena undang-undang di Indonesia belum mengakomodir kebutuhan biologis para napi, terutama yang sudah berkeluarga. Maka beragam cara dilakukan oleh para napi untuk memuaskan hasrat seksual mereka.
Prostitusi atau pelacuran merupakan penyimpangan social yaitu, penjual jasa seksual untuk mendapatkan uang atau sering disebut Pekerja Seks Komersial (PSK).
Sumber : Liputan6.com, Jakarta
Tanggal : 27/10/10
Lembaga pemasyarakatan (penjara) adalah tempat menjalani masa hukuman. Didalamnya banyak terdapat narapidana untuk menjalani hukuman atas criminal yang dilakukannya. Namun, seperti ditemukan oleh Polisi ditahanan khusus laki – laki terdapat transaksi prostitusi yang jelas – jelas melanggar hukum. PSK di panggil ke tahanan degan modus berpura – pura sebagai keluarga yang hendak menjenguk saudaranya yang ada dalam tahanan. Sumber menyebutkan, oleh bantuan sipir, kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh narapidana untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Saat wanita pesanan telah tiba di penjara, kemudian Narapidana membayar sewa kamar pada seorang sipir. Setelah transaksi pembayaran kamar selesai, sang napi dan perempuannya masuk kamar seharga sekitar Rp 300 hingga Rp 400 ribu. Namu, bagi narapidana yang tidak punya uang harus berpuas diri dengan cara lain. Melepas rindu mulai dari berbicara, berpegangan tangan, berpelukan, atau bahkan mencuri-curi kesempatan mencium pasangannya Dengan cara seperti inilah inilah transaksi itu terjadi.
Teori :
teori hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow.
Teori psikolog Abraham Maslow menempatkan seks pada level dasar. Ini artinya, pentingnya seks sejajar dengan bernapas, makan, minum, membuang kotoran, homeostasis, dan tidur. Teori dasar ini harus dipenuhi.
Seperti diatas berada di penjara tidak berarti memenjarakan kebutuhan biologis narapidana. Karena undang-undang di Indonesia belum mengakomodir kebutuhan biologis para napi, terutama yang sudah berkeluarga. Maka beragam cara dilakukan oleh para napi untuk memuaskan hasrat seksual mereka.
Minggu, 07 November 2010
DUKA YANG DI ALAMI RAKYAT AKIBAT LETUSAN GUNUNG MERAPI
Gunung Merapi Meletus 26 Oktober 2010 mengeluarkan awan panas sekitar pukul 17.02 WIB, akibatnya banyak warga yang mengalami luka bakar dan sekitar 28 orang tewas akibat terkena semburan awan panas. Setelah gempa pertama terjadi, wargapun di evakuasi turun untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kegelisahan warga tidak berakhir sampai disitu, karena di hari – hari berikutnya merapi meletus lagi. Yaitu diantarnya pada tanggal :27 Oktober dan 28 Oktober (Gunung Merapi memuntahkan Lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB).
Untuk menjaga keselamatan para warga, selama berada di pengungsian dan status merapi belum dinyatakan aman secara resmi, petugas melarang warga untuk kembali kerumahnya, karena dikhawatirkan, merapi dapat meletus kapan saja. Warga sangat terpukul karena mereka harus kehilangan rumah, harta benda dan bahkan kehilangan sanak saudara mereka yang tewas akibat terkena lahar panas. Masyarakat sangat mengalami ketakutan psikologis, takut akan terjadi letusan yang hebat dari merapi. Dengan keadan terpaksa dan seadanya, warga pun tinggal dipengungsian, meskipun seluruh aktivitas ekonomi rakyat yang merupakan petani dan peternak lumpuh total.
IBD
14510946
Kelas 1PA04
Untuk menjaga keselamatan para warga, selama berada di pengungsian dan status merapi belum dinyatakan aman secara resmi, petugas melarang warga untuk kembali kerumahnya, karena dikhawatirkan, merapi dapat meletus kapan saja. Warga sangat terpukul karena mereka harus kehilangan rumah, harta benda dan bahkan kehilangan sanak saudara mereka yang tewas akibat terkena lahar panas. Masyarakat sangat mengalami ketakutan psikologis, takut akan terjadi letusan yang hebat dari merapi. Dengan keadan terpaksa dan seadanya, warga pun tinggal dipengungsian, meskipun seluruh aktivitas ekonomi rakyat yang merupakan petani dan peternak lumpuh total.
IBD
14510946
Kelas 1PA04
Sabtu, 06 November 2010
BERMAIN DAPAT MELATIH KEBERBAKATAN
Dalam mengembangkan bakat yang dimiliki oleh seorang anak diperlukan cara – cara yang tepat untuk membangkitkan atau mengexplor bakat tersebut. Agar tidak menjadi bakat yang terpendam atau bisa dikatakan bakat yang tidak bermanfaat. Salah satu cara untuk mengasah bakat yang dimiliki seorang anak adalah dengan cara bermain. Bermain adalah sesuatu yang menyenangkan dan merupakan rutinitas yang selalu dilakukan oleh anak – anak. Permainan yang kreatif, ekploratif, imajinatif, dapat memberikan dampak posotif terhadap proses berpikir dan seluruh proses perkembangan mental anak.
Misalnya permainan :
1. Tebak – tebakan warna, kota, tokoh kartun dan lain - lain.
2. Melukis sesuatu yang disenangi oleh anak.
3. Main kelereng (melatih konsentrasi).
4. Main Boneka.
Permainan tersebut dapat menimbulkan rasa keingintahuan anak terhadap lingkungan dan berpengaruh melatih konsentrasi anak. Permainan akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap bakat, kepribadian, penyesuaian diri terhadap lingkungan disekitarnya. Sehinnga saat tumbuh dewasa, anak – anak yang aktif akan tumbuh menjadi dewasa yang mandiri dan kreatif, dibandingkan anak – anak yang tidak suka bermain dan selalu menyendiri.
Misalnya permainan :
1. Tebak – tebakan warna, kota, tokoh kartun dan lain - lain.
2. Melukis sesuatu yang disenangi oleh anak.
3. Main kelereng (melatih konsentrasi).
4. Main Boneka.
Permainan tersebut dapat menimbulkan rasa keingintahuan anak terhadap lingkungan dan berpengaruh melatih konsentrasi anak. Permainan akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap bakat, kepribadian, penyesuaian diri terhadap lingkungan disekitarnya. Sehinnga saat tumbuh dewasa, anak – anak yang aktif akan tumbuh menjadi dewasa yang mandiri dan kreatif, dibandingkan anak – anak yang tidak suka bermain dan selalu menyendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)