Minggu, 10 Oktober 2010

PERMASALAHAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA

Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa dari manusia oleh karena itu kebudayaan akan mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan dan pola pikir manusia. Di Indonesia terdapat bermacam - macam suku, ras, kepercayaan dan budaya. Setiap daerah memiliki kebudayaan masing – masing, dan suatu kebudayaan merupakan ciri khas daerah atau kelompok tertentu. Kebudayaan ini menyebabkan adanya perbedaan norma- norma, tingkah laku, kepercayaan, adat istiadat dan sebagainya antara kelompok yang satu dan kelompok lainya. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi modern, mudahnya akses tentang kebudayaan barat disertai dengan pengetahuan dan pola pikir masyarakat (kelompok tertentu) yang masih rendah maka dengan mudahnya kelompok tertentu akan menerapkan kebudayaan asing dalam kehidupanya sehari – hari. Ketidakmampuan sebagian masyarakat Indonesia untuk beradaptasi dengan kebuadayaan barat berakibat pada pergeseran budaya, etika dan moral di Indonesia. Karena ingin mendapat pengakuan sebagai masyarakat yang modern, maka masyarakat Indonesia banyak yang mengikuti gaya hidup dan berbagai budaya barat tanpa di filterisasi, sehingga seringkali mengabaikan budaya di Tanah Air. Sesungguhnya inti permasalahanya bukan pada kesalahan dari budaya barat yang masuk ke Indonesia tapi bagaimana seharusnya sebagai manusia menghargai budaya kita sendiri.

Adapun beberapa permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam menjaga dan melestarikan kebudayaannya yaitu :
1. Semakin Kompleksnya Kebutuhan dan Masalah yang dihadapi oleh manusia

Manusia memiliki kebutuhan hidup yang tak terbatas. Oleh sebab itu manusia akan melakukan segala hal untuk memenuhi kebutuhanya tersebut. Inilah salah satu hal yang melatarbelakangi pertukaran budaya antara kelompok yang satu dengan yang lainya. Karena kebutuhan yang tak terbatas dan sarana pemenuhan kebutuhan yang terbatas menyebaban orang akan mencari alat pemenuh kebutuhan tersebut di tempat atau kelompok lain. Pada saat Ia telah mendapatkan sedikit kepuasan di tempat lain yang memiliki kebudayaan berbeda, maka ketika Ia berkeluarga dan tinggal jauh dari tempat asalnya, anak yang lahir dari keluarga tersebut kemungkinan besar tidak akan mengetahui adat istiadat dan kebudayaan orang tuanya. Hal ini akan terjadi ke genersai – generasi berikutnya, sehingga kebudayaan asalnya akan mulai terlupakan.

2. Kurangnya Pendidikan tentang Budaya

Kecintaan akan budaya lokal harus ditanamkan sejak dini, agar ketika seorang anak tumbuh besar Ia tidak akan merasa asing atau minder atau kuno dengan kebudayaan yang Ia miliki. Saat ini di Sekolah - sekolah Indonesia sangat jarang sekali ada mata pelajaran yang mempelajari dan mempraktekkan tentang budaya – budaya yang ada di Indonesia. Pemerintah bisa mempertimbangkan agar anak – anak sekolah bisa mendapat pelajaran budaya, misalnya tentang bahasa dan kesenian daerah – daerah di Indonesia.


3. Pengaruh Perkembangan Teknologi

Teknologi dan informasi memberikan peranan yang sangat besar dalam masuknya kebudayaan asing ke Indonesia. Pada hakekatnya untuk mengikuti perkembangan zaman, kebudayaan asing masuk dalam suatu Negara merupakan hal yang wajar, yang penting budaya tersebut sesuai dengan kebudayaan yang telah kita anut. Namun yang terjadi saat ini, terutama untuk masyarakat ekonomi kelas atas yang hidup di kota – kota besar telah mengalami pergeseran budaya. Mudahnya akses terhadap kebudayaan luar dan gencarnya media elektronik dan media cetak “mempromosikan” kebudayaan barat menyebabkan semakin mendominasinya kebudayaan barat dari pada kebudayaan lokal. Misalnya kaum muda saat ini lebih menggandrungi film – film barat dibandingkan film lokal, menjamurnya tempat kuliner barat, dan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia seperti : lebih sering belanja ke mall – mall di luar negeri, mengenakan pakaian terbuka yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya timur. Perilaku tersebut mengakibatkan kebudayaan lokal menjadi terlupakan. Adapun juga hal yang sangat mengerikan, budaya Indonesia tidak mengenal adanya seks bebas berbeda dengan budaya barat. Namun apa yang terjadi saat ini? Seks bebas sering terjadi dikalangan remaja. Contohnya siswi SMP yang harus berhenti sekolah karena hamil diluar nikah, dan adanya pasangan yang tinggal bersama dalam satu rumah tanpa ikatan suami istri, dan lain – lain. Uraian diatas jelas menggabarkan peranan media massa sangat penting untuk membangun rasa cinta dan tanggung jawab terhadap kebudayan lokal, agar tidak menyebabkan perubahan etika, moral, dan cara pandang/persepsi masyarakat terhadap suatu maslah.

4. Peran serta Pemerintah dan masyarakat

Kelestarian kebudayaan Bangsa menjadi tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah maupun masyarakat. Kita semua harus menjaga kebudayaan yang merupakan jati diri Bangsa Indonesia. Seperti beberapa kasus yang telah terjadi di Negara kita. Banyak kebudayaan kita yang di klaim oleh Negara lain sebagai kebudayaan dari Negaranya. Contohnya :
a. Rendang
b. Angklung
c. Batik
d. Reog Ponorogo
e. Lagu Rasayange
f. Wayang Kulit
g. Tari Pendet, dan lain – lain.

Semua kebudayaan yang tersebut diatas di klaim oleh Negara Jiran Malaysia. Hal ini membuat masyarakat Indonesia merasa geram, karena tidak rela kebudayaan Indonesia di klaim oleh Negara lain. Namun tentunya, timbul pertanyaan “ Mengapa Negara Malaysia bisa mengklaim kebudayaan Bangsa Indonesia?”
Indonesia memiliki begitu banyak kebudayaan, kesenian yang begitu menarik. Tapi tak banyak orang yang berminat untuk mempelajari dan melestarikannya. Pemerintah Indonesia terkesan kurang peduli terhadap budaya Bangsa sendiri, tapi setelah diakaui oleh Negara lain, barulah pemerintah dan kita semua tersadar dengan kekayaan budaya yang kita miliki. Pemerintah harus tegas dalam melindungi budaya bangsa, misalnya dengan membuat undang – undang yang melindungi budaya Indonesia agar tidak di akui oleh Negara lain. Kemudian mendata dan mendaftarkan kebudayaan bangsa Indonesia ke United Nations Educational, Scientific and cultural Organization (UNESCO), sehingga tidak ada lagi klaim dari Negara lain.

Kesimpulan :

Sebagai mahluk sosial kita tidak boleh menyalahkan perkembangan teknologi informasi yang memberi ruang pada kebudayaan barat untuk terus masuk ke Indonesia dan tumbuh subur di Negara kita, karna lunturnya kebudayaan lokal bukan semata – mata karena berapa banyaknya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tapi bagaimana cara masyarakat Indonesia mempertahankan, menghargai dan melestarikan budaya lokal. Pelestarian kebudayaan adalah tanggung jawab kita bersama.

ILMU BUDAYA DASAR
NPM : 14510946
KELAS : 1PA04

Tidak ada komentar:

Posting Komentar