A. HAKIKAT MEDIA
Hakekat media dalam lateral ilmu komunikasi adalah yang digunakan sebagai alat (channels) untuk menyampaikan pesan (message) dari komunikator/sumber kepada audience/komunikan. Pada penggunaan penyampaian pesan medium dikatakan sebagai medium komunikasi personal atau nirmassa jika medium tersebut digunakan untuk menyampaikan pesan interaksi secara antar personal atau personal ke sekelompok massa. Ciri dari medium ini adalah penyampaian pesannya secara langsung timbal balik, tidak tertunda feedback-nya. Sementara suatu medium dikatakan sebagai medium massa 7 jika medium tersebut digunakan sebagai penyampai pesan-pesan massal untuk khalayak banyak.
Pada penggunaan penyampaian pesan dan penerimaan pesan, peran ini nampak pada fasilitas E-mail dan IRc yang memberikan pelayanan untuk dapat menghubungkan dua atau lebih person/peserta komunikasi melalui pesan yang dikirim secara elektronik. Pada fasilitas e-mail internet menjadi perantara komunikasi melalui teks berformat surat antar dua person (secara interpersonal). Sifat komunikasi melalui fasilitas e-mail ini bersifat komunikasi asynchronous artinya komunikasi dengan penundaan karena data pesan yang disampaikan tidak sinkron dan harus melalui penyimpanan serta rute transmisi yang relatif singkat untuk sampai kepada alamat yang dituju. Rute yang dimaksud disini adalah proses pengiriman pesan melalui komputer pengirim yang diteruskan oleh jaringan transmisi hingga diterima sekaligus penyimpanan pesan pada komputer penerima.
Untuk fasilitas internet relay chat, komunikasi yang dilakukan adalah mirip dengan komunikasi melalui telepon. Pada kaitan ini IRc berfungsi sebagai media yang membawa pesan percakapan berbentuk teks dari pengirim pesan (komunikator) kepada penerima pesan yang dituju (komunikan). Kategori komunikasi melalui IRc ini disebut sebagai synchronous communications artinya proses transfer pesan secara sinkron dan langsung, antara dua atau lebih tempat yang diselingi jeda waktu singkat. Sifat dari komunikasi melalui media IRc ini bisa antara dua person atau person dengan banyak person lainya yang tergabung dalam channel. Pesan yang disampaikan dalam IRc bisa bersifat terbuka jika peserta komunikasinya adalah sekelompok orang, namun juga bisa bersifat pribadi bila peserta komunikasinya hanya terdiri dari dua person saja. Pada fasilitas WWW, fasilitas ini lebih berfungsi sebagai perpustakaan global yang berorientasi untuk kepentingan publik. Data informasi dalam fasilitas tersebut ibarat sebuah perpustakaan lengkap yang berisi informasi variatif. Pada dunia pendidikanpun informasi dalam www membawa implikasi penyediaan berbagai literatur akademik dan publisitas akademik , bahkan kini internet mampu memberi fasilitas untuk penggunaan pendidikan jarak jauh (virtua education). Untuk informasi yang bersifat menghibur dalam fasilitas www bentuknya lebih variatif dalam berbagai teks, citra, audio dan video.
Hiburan yang ditampilkan berada dalam situs-situs yang khusus untuk mengeksposure berbagai macam hiburan seperti yang terdapat dalam situs-situs yang menampilkan jokes atau lelucon, serta trailer hingga full cinema Dari ketiga fasilitas yang terdapat dalam internet, dapat disimpulkan bahwa internet sebagai medium komunikasi, memiliki kemampuan sebagai medium komunikasi interpersonal yang mampu menghubungkan interaksi antara dua orang atau lebih melalui pesan yang bersifat pribadi ataupun terbuka. Tidak berhenti di situ saja syarat-syarat untuk menjadikan internet sebagai suatu medium massapun mampu dipenuhi oleh internet dengan berbagai fungsi yang mampu dilakukan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media internet masuk dalam lingkup dua bentuk medium komunikasi (interpersonal dan massa). Sehingga predikat multifaced medium tidak saja berarti sebagai medium yang beraneka rupa, namun medium yang mampu membawa pesan secara interpersonal maupun massa.
B. KOMUNIKASI BERMEDIA INTERNET
Secara rinci komunikasi bermedia internet dalam proses penggunaannya dapat diuraikan:
1. Aktivitas dan proses Komunikasi bermedia internet meliputi :
Menciptakan pengertian dengan menulis “surat” melalui E-mail, menuliskan kata-kata pada waktu yang sama dalam komunitas Chatting, serta menciptakan web sites melalui penciptaan file multimedia.
Menyebarkan pengertian melalui komunikasi point to point (Email), dan komunikasi point to multi point (IRc, Web site).
Merasakan arti dalam teks dan multimedia pada web sites, e-mail dan IRC.
Berpartisipasi dalam forum untuk berkomunikasi yang merupakan awal penjelajahan karakteristik komunitas seperti tujuan bersama, norma-norma dan tradisi.
2. Level dan konteks komunikasi bermedia internet
Meskipun dalam aktivitas dan proses komunikasi bermedia internet adalah pertukaran data melalui komputer namun tetap melibatkan manusia sebagai pemberi konteks atau situasi pada aktivitas dan process komunikasi tersebut, yang meliputi konteks individual, group, organisasi, massa dan sosial. Pada level individual, pengguna menggunakan internet tools untuk mencari dan menerima informasi dan berkomunikasi dengan pengguna lain. Electronic mail adalah fasilitas yang paling banyak digunakan pada level ini. Pada tingkatan di atasnya yaitu level group communications, Electronic mail masih tetap digunakan dalam bentuk listserver atau mailng list serta penggunaan IRc. Tingkatan komunikasi massa adalah fasilitas broadcast on line yaitu Web sites identik dengan komunikasi di level ini.
3. Prespektif lintas budaya
Karena karakteristik yang mampu melintas jarak dan batas benua, maka dimungkinkan komunikasi bermedia internet akan memiliki fenomena terjadinya pertukaran antar budaya. Dalam penggunaanya user internet akan menjadi semakin bertambah partisipasinya dalam pertukaran budaya dan penghubung pertukaran budaya itu sendiri. Melakukan komunikasi menggunakan internet, beberapa literatur membedakannya menjadi dua jenis komunikasi yaitu, asynchronous dan synchronous communication serta on line broadcast communications. Asynchronous communication adalah komunikasi melalui media internet dengan pengirim dan penyampai pesan dalam berinteraksi tidak berada pada kedudukan tempat dan waktu yang sama, namun pesan tetap sampai pada tujuan/sasaran (penerima). Jenis komunikasi ini diwakili oleh fasilitas electronic mail. Dalam melakukan komunikasi melalui e-mail antara pengirim pesan dengan penerima pesan kemungkinan besar tidak berada pada tempat dan waktu yang bersamaan. Pesan yang dikirim harus melalui suatu rute transmisi sebelum sampai pada alamat penerima. Dengan demikian pesan tidak langsung sampai tapi mengalami jeda waktu yang relatif singkat dengan ukuran maksimal dalam ukuran jam. Sedangkan synchronous communication adalah komunikasi melalui internet dengan interaksi yang bersamaan waktunya. Jenis komunikasi bermedia internet ini diwakili oleh fasilitas Internet Relay Chat. Komunikasi ini menggunakan kata-kata sebagai pesan yang disampaikan dan diterima seketika seolah-olah sebagai percakapan dan sama dengan komunikasi interpersonal.
On line broadcast communication merupakan istilah komunikasi yang dilakukan melalui fasilitas web. Meskipun bentuknya berbeda dengan materi dan fisik media broadcast klasik lainnya, namun web memiliki syarat untuk menjadi media massa yaitu memiliki unsur universalitas dan periodisasi. Perbedaan komunikasi bermedia internet dengan tipe komunikasi lainnya adalah komunikasi on line bersifat tidak tetap dan sesaat serta fleksibel artinya secara mudah dapat berinterkasi dengan user lain pada waktu tertentu, kemudian pada lain waktu tidak pernah berhubungan lagi. Sedangkan tipe komunikasi selain on line adalah memerlukan pertemuan dan kehadiran secara fisik, yang memungkinkan terjadinya perjumpaan secara kontinyu atau berkelanjutan.
C. PROSES KOMUNIKASI BERMEDIA INTERNET
1. Proses Komunikasi Fasilitas E-mail
Pesan yang disampaikan dalam e-mail menggunakan kata-kata/huruf yang ditulis dalam e-mail client melalui folder compose untuk pengiriman dan mail box 10 / in box untuk penerimaan pesan. Pada pengiriman pesan melalui e-mail prosesnya relatif cepat dalam hitungan minimal detik hingga maksimal jam. Relatif di sini bergantung pada server serta hardware komputer dan internet yang digunakan untuk proses pengiriman melalui rute secara mekanis internet. Selama proses pengiriman pesan yang berupa kata-kata/huruf tersebut akan dirubah dalam bentuk datagram. Sebelum datagram (berupa pesan) tersebut sampai pada penerima akan dirubah dulu menjadi kata-kata/huruf sehingga dapat dibaca melalui folder mail box / in box. Secara fisik kata-kata dalam pesan yang berupa huruf-huruf akan diberi makna oleh penerima sesuai dengan persepsinya. Pesan e-mail yang berupa katakata dalam tulisan tentunya tidak memiliki intonasi ataupun suara sehingga makna denotatifnya terbatas. Pengkayaan makna dilakukan melalui gaya bahasa dan penggunaan tanda baca.
2. Proses Komunikasi Fasilitas internet relay chat
Pada penggunaan IRc, seorang user membutuhkan suatu IRC client sekaligus softwarenya. Biasanya Internet Service Provider telah menyediakannya. Software klien IRc yang digunakan dalam windows adalah menggunakan mIRc. Untuk dapat bergabung dengan pengguna lain, maka user akan menggabungkan diri dengan salah satu server IRc lainnya. Setelah bergabung ke dalam satu server maka user akan bergabung dengan suatu channel untuk dapat bercakap dengan orang lain. Bahasa yang digunakan dalam channel umumnya menggunakan bahasa Inggris. Sementara perintah-perintahnya menggunakan beberapa karakter sebagai alat pengiring atau perintah dalam channel . Pada fasilitas IRc pengirim pesan maupun penerima pesan umumnya menggunakan nama samaran sebagai identitas mereka dalam berinteraksi. Meskipun begitu tak jarang menggunakan nama asli mereka. Nama samaran disini identik dengan nama identitas dalam komunikasi menggunakan media radio amatir.
Pesan yang disampaikan oleh para pengguna/user dalam komunikasi via IRc adalah juga menggunakan kata-kata/huruf seperti dalam E-mail, sehingga pengkayaan makna tergantung pada persepsi masing-masing user. Bedanya dengan dengan fasilitas E-mail, gaya bahasa dalam IRc menggunakan gaya bahasa gaul, lebih bebas dan tidak formal.
3. Proses Komunikasi fasilitas web browser
Web browser sebagai salah satu fasilitas dalam internet, menampilkan bentuknya dengan berbagai macam informasi kepada user atau penggunanya. Web digunakan sebagai medium dengan fasilitas multi media, yang tidak saja memberikan tampilan tulisan/teks ataupun grafis/gambar semata tetapi juga citra bergerak/video dan audio, bahkan kini web dapat digunakan sebagai sarana mengakses televisi, radio ataupun telephone. Web umumnya dipergunakan sebagai sarana penyampai informasi secara umum, mulai informasi tentang berbagai kategori human interest, berita seketika (straight news) hingga berita harian (daily news). Khusus web jenis penyampai berita selalu berubah penampilan dan isi pesannya setiap hari. Web ini disebut sebagai “webcaster” sebagai sinonim dengan layanan sejenis pada media komunikasi klasik Pada 11 eksposure-nya, isi pesan yang dibawa web tidak pernah dibatasi oleh waktu maupun isi pesannya, namun untuk sampai pada massa/khalayak atau penggunanya tergantung kepada keaktifan, ketertarikan dan kebutuhan informasi khalayak atau pengguna tersebut.
Web dalam perfomance-nya terdiri atas homepage dan sites. Homepagemerupakan halaman muka dari suatu situs atau web sites, yang berisi berbagai menu pilihan atau icon-icon link penunjuk berbagai informasi yang ada dalam web sites tersebut. Sedangkan sites adalah halaman isi atau isi detail informasi dalam web sites. Homepage digunakan sebagai sarana identitas, greetings atau welcome aboard dari pemilik (author) web sites (bisa lembaga atau perorangan). Dalam homepage lazim terdapat isi menu (main menu) serta link atau kaitan dengan sitessites lainnya. Pada aplikasinya seorang pengguna/user ketika membuka suatu web untuk mencari informasi tertentu, umumnya tidak langsung menuju pada alamat (http) web bersangkutan, tetapi memulai dari situs pencari (search engine) dahulu. Search engine inilah yang digunakan sebagai sarana pencarian situs tertentu melalui fasilitas query dan boelan. Dari hasil pencarian (result) situs search engine tersebut (biasanya terdapat berbagai pilihan) barlah user memilih salah satu alternatif web sites yang diinginkan. Untuk pencarian informasi dari web sites yang sudah dikenali atau diketahui alamtnya, maka pengguna akan langsung menuliskan alamat yang sudah dikenali tersebut. Fenomena ini biasanya berlaku pada pencarian informasi berita yang berada pada situs-situs publikasi koran on line atau webcaster (detik.com, kompas on line dan sebagainya).
4. Unsur-unsur Komunikasi Dalam Komunikasi Bermedia Internet
Unsur Komunikasi Dalam Fasilitas E-mail
Pada komunikasi e-mail tidak ada sumber pesan, dalam pengertian bahwa pesan dalam e-mail merupakan peng-ejawantahan needs motif interaksi dan korespondensif dari pengirim pesan yaitu : “sender”. Artinya aktifitas proses komunikasi dalam fasilitas e-mail didahului atau didorong oleh motivasi dan kebutuhan untuk mengekspresikan dan meng-eksistensikan diri melalui pengiriman dan penerimaan pesan untuk berinterkasi. Bentuk e-mail sendiri terdiri atas dua jenis e-mail yang didasarkan pada keperluan atau kepentingan interaksi yang diinginkan, yaitu e-mail person to person (poin to point) merupakan e-mail dari satu orang ke satu orang lainnya, serta e-mail dalam bentuk kelompok (point to multi point) merupakan e-mail dari satu orang ke sekelompok orang dan sebaliknya. Jenis yang kedua ini disebut juga sebagai e-mail groups (egroups )atau mailing list. Penerima pesan dalam komunikasi melalui e-mail adalah “recipient” Recipient tidak langsung dapat menerima pesan yang dikirim kepadanya bila tidak dalam kondisi on line. Pesan yang dikirim kepada recipient akan melalui rute dan membutuhkan waktu dalam hitungan detik hingga jam. Bila tidak berada pada waktu yang tepat ( on line ) maka pesan tidak langsung diterima. Feedback dari penerima pesan akan terjadi bila terdapat motivasi dari penerima pesan untuk melakukan pengiriman pesan balik ( reply ). Bila ini terjadi maka penerima pesan akan berubah peran (switching role) menjadi sender dan pengirim pesan berubah peran menjadi recipient. Berkaitan dengan pesan yang dikirimkan, karena berbentuk surat, maka alur bahasa yang digunakan bersifat formal dan berbatas pada penggunaan katakata dalam huruf-huruf. Karena menggunakan kata dalam huruf atau teks maka pemahaman terhadap penerimaan pesan tergantung pada “ keterbacaan” (pengertian tulisan dalam satu wacana), dan “diksi” (pilihan kata). Singkatnya dalam efektivitas penyampaian pesan antara sender dan recipient akan tergantug pada prinsip-prinsip semantik. Isi pesan dalam e-mail cenderung tidak memiliki makna yang penting (urgent), tertapi terbatas pada penyampaian informasi untuk keperluan interaksi informatif dan korepondensif. Isi pesan yang bersifat seperti itu adalah sebagai konsekuensi dari sifat asynchronous communications yang dimiliki fasilitas email sehingga umumnya sender tidak mau mengambil resiko terhadap ketidaktepatan (waktu) “sampainya” atau diterimanya pesan oleh penerima pesan. Ketidaktepatan waktu sampainya pesan adalah juga merupakan bagian dari hambatan dalam proses komunikasi menggunakan e-mail. Hambatan pokok secara umum adalah hambatan mekanis internet yang berupa disconnect atau server down. Server down atau disconnect merupakan tidak tersambungnya atau tidak terkoneksinya komputer sebagai medium dengan jaringan internet yang tidak memungkinkan penggunaan atau akses fasilitas e-mail. sedangkan hambatan lain dapat disebabkan adanya kesalahan persepsi dan pemberian makna pada pesan yang diterima karena tidak terdapatnya petunjuk para linguistik ataupun petunjuk prosemik ( tinjauan psikologis ). Dari pandangan ilmu komunikasi hambatan yang terjadi akan berorientasi pada konteks verbal atau pemahaman bahasa antara satu orang dengan orang lainnya, kemudian orientasi penggunaan kata sebagai simbol atau peta mental terhadap kata yang berbeda beda pada diri setiap orang meskipun memiliki kesamaan semantik. Orientasi hambatan yang ketiga adalah terletak pada tingkat abstraksi atau daya abstraksi (penyesuaian kata dengan melihat situasi. kondisi dan etika) terhadap satu wacana dalam penggunaannya
Unsur Komunikasi Dalam Fasilitas Internet Relay Chat.
Komunikasi melalui fasilitas IRc membutuhkan syarat antara pengirim pesan dan penerima pesan masing-masing berada pada kondisi on line, sehingga jenis Komunikasi melalui IRc adalah bersifat synchronous communications (komunikasi sinkronis) yaitu antara pengirim dan penerima pesan berada pada waktu yang sama dalam aktivitas komunikasinya. Dengan kondisi seperti itu komunikasi menggunakan faslitas IRc memungkinkan terjadinya proses komunikasi interaktif yang tinggi (reciprocal) sehingga antara pengirim dan penerima pesan akan saling bertukar peran ( switching role ) secara bergantian. Meskipun bersifat synchronous communications dan memiliki kemiripan dengan komunikasi interpersonal, namun umumnya komunikasi dengan IRc terjadi dalam satu kelompok pengguna dalam suatu channel. Komunikasi yang terjadi dapat bersifat person dengan person atau person dengan beberapa person atau juga person dengan kelompok dalam channel tersebut. Dengan demikian komunikasi melalui fasilitas IRc dapat juga dikategorikan pula sebagai komunikasi kelompok.
Pengirim pesan dalam komunikasi IRc adalah “communicator” (komunikator) sedangkan penerima pesannya adalah “receptor” (reseptor) atau “communicant” (komunikan). Komunikator dan komunikan diidentifikasi sebagai person - person yang membutuhkan dan memiliki motif – motif untuk berinteraksi dan bersosialisasi. Motif - motif yang dimiliki komunikator dan komunikan memiliki kesamaan dengan motif - motif sender dalam e-mail tetapi berbeda
dalam sifatnya. Bila sender dalam e-mail lebih cenderung bersifat korespondensif sedangkan komunikator dalam IRc bersifat untuk sosialisasi, pergaulan dan
hiburan.
Alih peran (switching role) yang reciprocical dalam komunikasi melalui IRc menyebabkan penentuan siapa komunikator dan komunikan relatif sulit dilakukan. Identifikasi termudah dapat dilihat dari person yang baru memasuki suatu channel, person tersebut dipastikan sebagai komunikator karena pengenalan diri (memberi salam / ijin masuk dalam pembicaraan dalam channel bersangkutan) yang dilakukan pada waktu memasuki channel tersebut. Feedback dalam bentuk response (respon) dari komunikan yang diterima oleh komunikator dalam bentuk sapaan, jawaban atau kata - kata pergaulan lainnya merupakan pesan feedback yang menjadikannya beralih fungsi menjadi komunikan atau reseptor. Komunikator dalam fasilitas IRc dapat mengirimkan pesan yang berlainan kepada komunikan lain, yang mungkin saling berbeda tempatnya atau berbeda channelnya dalam waktu yang hampir bersamaan. Sehingga komunikator dalam komunikasi melalui IRc juga menjadi komunikan dari berbagai lawan bicara yang saling berlainan tempat dan channel-nya. Hubungan antara komunikator dan komunikan dalam komunikasi melalui fasilitas IRc umumnya merupakan person - person yang belum saling mengenal (unknown person). Orientasi yang berada pada unknown person dan tingkat kepercayaan yang rendah ini sering mengakibatkan putusnya kontinyuitas proses komunikasi dalam interkasi melalui IRc. Kondisi ini juga mempengaruhi keterbukaan dalam proses komunikasi yang cenderung lebih tertutup, sehingga berpengaruh pada isi pesan yang disampaikan / dikirimkan. Walaupun cenderung tertutup sifat komunikasinya namun tidak mempengaruhi intimacy atau keakraban pada masing - masing peserta komunikasi yang menggunakan bahasa dan etika pergaulan untuk bersosialisi. Isi pesan dalam komunikasi melalui IRc umumnya merupakan pesan - pesan penjajakan terhadap masing - masing peserta komunikasi serta penawaran untuk melakukan interaksi. Kata-kata ( dalam huruf ) yang merupakan pesan dalam IRc merupakan stimulus sekaligus ekspresi dari pengirim pesan. Pengolahan kata yang menarik dalam “keterbacaan” dan “diksi” serta orientasi pada minat yang sama akan semakin meningkatkan intimacy para peserta komunikasi. Begitu pula penyesuaian persepsi terhadap pesan yang dikirim dan diterima turut mempengaruhi derajat intimacy para peserta komunikasi melalui IRc. Kesepakatan untuk tetap melanjutkan komunikasi antara pengirim dan penerima tahap kelanjutan dalam berkomunikasi melalui IRc serta sebagai peneguhan interaksi. Pada komunikasi melalui IRc pesan-pesan yang disampaikan sekalipun cenderung bersifat personal namun privacy yang dimiliki oleh peserta komunikasi tidak ada sama sekali, mengingat semua person yang on line pada suatu channel IRc dapat mengetahui setiap pesan yang dikirim dan diterima serta siapa saja person yang menjadi peserta komunikasi. Kontinyuitas dalam komunikasi melalui IRc juga dipengaruhi oleh motivasi, keingintahuan (curiosity) serta suasana emosional masing-masing person yang terlibat dalam komunikasi. Dengan suasana emosional dan suasana virtual communications menjadikan komunikasi melalui IRc menisbikan konflik yang mungkin terjadi antara person peserta komunikasi. Interaksi tetap berda pada motif-motif interaksional dan pergaulan.
Bentuk pesan dalam komunikasi melalui IRc adalah sama identik dengan bentuk pesan dalam e-mail yaitu berbentuk kata-kata dalam huruf atau tulisan (teks). Makna yang terkandung di dalamnya baik yang bersifat konotasi ataupun denotasi tergantung pada persepsi, keterbacaan dan diksi si penerima pesan /komunikan. Ini juga berarti menjadikan suatu hambatan dalam komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Hambatan (noise ) yang kedua terdapat pada bahasa yang digunakan jika channel yang dimasuki oleh person pengguna adalah channel dari domain wilayah luar negeri. Bahasa, pengetahuan semantik, budaya, etika dan sebagainya menjadi kendala dalam melakukan interaksi melalui IRc. Hambatan ketiga, sama dengan fasilitas dalam e-mail yaitu hambatan teknis berupa disconnect ataupun server down, yang tidak memungkinkan komputer yang digunakan terkoneksi dalam jaringan internet. Hambatan keempat, karena tidak didukung oleh suatu kontak fisik dan sifat maya dalam komunikasinya maka keterbukaan dalam komunikasi tidak berada pada derajat yang tinggi dan ini memungkinkan komunikasi menjadi tertutup tanpa ada kejelasan untuk mengenal pribadi masing-masing person pengguna.
Feedback dalam komunikasi melalui IRc adalah sebagai tanggapan dalam awal komunikasi, dan kelanjutan komunikasi dengan reciprocical feedback (umpan balik yang berulang-ulang dan bertimbal balik) akan membawa pada peneguhan terhadap komunikasi yang dilakukan. Feedback di sini merupakan “direct feed back synchronous”.
5. Unsur Komunikasi Dalam Fasilitas Web Browser.
Fasilitas web browser pada dasarnya merupakan tempat atau sarana untuk
menyampaikan atau tempat pajanan berbagai informasi ( eksposure ) oleh suatu 16 institusi ataupun perseorangan. Web adalah tempat memajang informasi secara on line dan bersifat virtua ( maya ) yang memiliki kaitan ( link ) informasi tidak terbatas ( berujung ). Informasi dalam web secara umum dapat dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu informasi yang bersifat umum ( berita on line, info pelayanan umum dan sebagainya ), kemudian informasi khusus (web dengan isi informasi tentang suatu lembaga, atau informasi dalam berbagai kategori ) sedang yang terakhir adalah informasi komersial. Sedangkan jenis web sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu official web (web resmi ; biasanya web milik lembaga yang sah dan memiliki otoritas terhadap web bersangkutan) dan jenis kedua adalah unofficial web (web tidak resmi ; dimiliki dan dikelola secara personal). Apapun jenis informasi dan jenis web-nya, yang jelas informasi dalam web diperuntukkan kepada khalayak umum ( bersifat universal ) dan selalu diperbaharui (up grade) dalam setiap periode ( periodisitas ). Dengan karakterkarakter seperti itu maka web dapat dikategorikan sebagai medium massa. Eksposure informasi yang dipampangkan dalam internet tidak berbeda jauh dengan eksposure-eksposure media massa klasik lainnya. Karena dalam medium web browser juga memiliki unsur elektronika di dalam pengoperasiannya maka web juga masuk dalam kategori media massa elektronis broadcast.
Hambatan utama yang terdapat dalam komunikasi melalui web, juga sama dengan komunikasi melalui e-mail dan IRc yaitu hambatan mekanis server down, disconnect, dan connection failed; tidak terjadinya koneksi antara komputer user (pengguna) dengan jaringan internet. Hambatan lain adalah hambatan bahasa dari web domain luar negeri yang lebih banyak eksposurenya dibanding web domain dalam negeri. Hambatan bahasa teknik juga terdapat dalam komuniksai web, artinya ketidaktahuan user untuk mengeksplorasi suatu web melalui icon-icon yang terdapat dalam web.
Hambatan lainnya adalah tidak “match”/cocoknya permintaan user melalui fasilitas query, akibat ketidaktepatan penulisan keywords atau kata kunci.
D. SUMBER
http://kuliahkomunikasi.com/2008/11/perkembangan-internet-sebagai-media-komunikasi/
http://edwi.dosen.upnyk.ac.id/Internet%20as%20media.pdf
www.december.com/cmc/mag/1997/jan/decpro.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar