Minggu, 30 Oktober 2011

BERBAGAI PENELITIAN YANG BERKAITAN DENGAN PSIKOLOGI DAN INTERNET

A. KEPRIBADIAN: BETULKAH MENJADI PENENTU PEMILIHAN MEDIA?
Kepribadian adalah karakteristik dinamik dan terorganisasi dari seorang individu yang mempengaruhi kognisi, motivasi, dan perilakunya. Kepribadian bersifat unik dan konsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu satu dengan lainnya (Greenberg, 2003; Ryckman, 2004). Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian sebagai variabel yang sering digunakan untuk menggambarkan diri individu yang berbeda dengan individu lainnya. Mengapa seseorang senang melakukan suatu perilaku tertentu sementara orang lainnya tidak senang? Mengapa seorang memilih menggunakan email sementara orang lainnya tidak sering, bahkan tidak mau menggunakannya? Extraversion dan Neuroticism adalah traits yang menjadi fokus pembahasan dalam teori-teori kepribadian. Eysenck Three Factors Model (Eysenck & Eysenck, 1991) dan Five Factors Model yang dikembangkan oleh Costa & McCrae (Costa & McCrae, 1992) mencantumkan kedua traits ini sebagai sentral dimensi kepribadian yang berada dalam dua kutub yang berlawanan. Di antara kedua traits ini, Eysenck mencantumkan psychoticism, sementara itu Costa dan McCrae mencantumkan
Conscientiousness, Agreeableness, dan Openness. Extraversion sangat erat hubungan dengan interaksi sosial dan sosiabilitas. Individu dengan kepribadian exstravert, pada saat berhubungan dengan orang lain akan mudah membangun hubungan sosial, suka mengambil kesempatan untuk berjumpa dengan orang lain, easy going, dan optimis. Sebaliknya introvert dikatakan sebagai sifat individu yang pendiam, menarik diri dari pergaulan sosial, 6 hati-hati dalam bertindak, suka membuat perencanaan yang relatif detil, dan tidak suka mengekspresikan emosi (Eysenck & Eysenck, 1991).
Neuroticism secara umum berhubungan dengan emosi internal individu. Neuroticism yang tinggi dikatakan sebagai pencemas, khawatir, kurang bisa mengontrol emosi, dan seringkali dikonotasikan dengan depresi. Sebaliknya orang yang neuroticism rendah menunjukkan sifat kalem, tidak temperamental, tidak mudah cemas (Eysenck & Eysenck, 1991).
Berkaitan dengan sifat kepribadian dan karakteristik email, kepribadian diduga mempengaruhi pemilihan media dalam berkomunikasi. Walaupun dimensi kepribadian yang dominan dikaitkan dengan penggunaan email adalah extraversion dan neuroticism, (Maldonado, et all., 2001; Amiel, 2002; Hamburger & Artzi, 2003; Witt & Burke, 2003; Mukahi & Corbitt, 2004) sebagian peneliti menghubungkan dimensi kepribadian yang lain dengan penggunaan email ini. Beberapa variabel kepribadian yang diteliti misalnya self efficacy (Eastin & LaRose, 2000), loneliness (Hamburger & Artzi, 2003; Engelberg & Sjoberg, 2004), emotional intelligence (Engelberg & Sjoberg, 2004), shyness, sociability (Birnie & Hovarth, 2002; McKenna, Green, dan Gleason, 2002). Untuk kepentingan analisis, kerangka teori kepribadian Big Five akan digunakan dalam mengelompokkan variabel-variabel ke dalam dimensi, yaitu extraversion, neuroticism, dan openness to experience. Pengelompokkan dilakukan dengan cara mengurai definisi dari setiap variabel. Apabila dalam satu naskah terdapat variabel yang berasal dari satu dimensi atau memiliki korelasi yang tinggi, maka salah satu variabel saja yang diikutkan dalam penelitian ini.

HIPOTESIS
1. Ada hubungan antara kepribadian extraversion dengan penggunaan email.
2. Ada hubungan antara kepribadian neuroticism dengan penggunaan email.
3. Ada hubungan antara kepribadian openness to experience dengan penggunaan email.

PROSEDUR PENELITIAN
1. Metode Pengumpulan Data
Lipsey & Wilson (2001) mengemukakan bahwa meta analisis adalah metode survey yang dilakukan terhadap data-data yang terdapat di dalam beberapa laporan penelitian. Meta analisis bertujuan untuk menyimpulkan, mengintegrasikan, dan menginterpretasikan data-data yang diperoleh dari riset terdahulu. Dengan demikian, di samping merupakan riset primer, data yang akan dianalisis melalui metode ini, harus mempunyai konstruk dan pola hubungan yang sama dan dapat dibandingkan satu dengan lainnya. 7 Meta analisis korelasi adalah deskripsi dari suatu distribusi korelasi beberapa penelitian menganai hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung (Hunter & Schmidt, 1990). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil riset yang telah dilakukan mengenai hubungan antara kepribadian dengan penggunaan email dapat digunakan untuk memprediksi kedua variabel tersebut. Berbagai riset mengenai kepribadian yang dikaitkan dengan penggunaan email menggunakan dimensi yang berbeda. Dengan demikian sebelum pengumpulan data dilakukan, variabel-variabel penelitian perlu didefinisikan terlebiih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kepribadian dan penggunaan email. Variabel kepribadian yang akan diuji dalam penelitian ini adalah karakteristik inidividu yang sifatnya unik dan konsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu satu dengan lainnya, misalnya extravert/introvert, neuroticism, emotional stability, emotional intelligence, openness to experience, agreeableness, psychoticism, self efficacy, loneliness, shyness, dan sociability. Variabel penggunaan email meliputi perilaku menggunakan email, seperti misalnya lama waktu yang dihabiskan dalam menerima dan menulis email, jumlah dan panjang pesan yang dikirim, kecenderungan dalam memilih email dibandingkan dengan media komunikasi lain, dankeinginan untuk dapat menggunakan email sebagai media komunikasi yang tercermin dari kesediaan mengikuti pelatihan dan keterlibatan dalam tugas kolaborasi melalui komputer. Oleh karena riset ini bertujuan untuk melakukan analisis yang menggunakan pendekatan metaanalisis secara kuantitatif, maka naskah yang akan diambil datanya harus mencantumkan:
 Jumlah subjek (N)
 Salah satu dari nilai korelasi (r), F, atau t
 Bila item b tidak disertakan, maka naskah harus mencantumkan rerata skor (M) dan standar deviasi (SD).
Berdasarkan syarat-syarat tersebut di atas, dilakukan pengumpulan data dari berbagai jurnal yang dapat didownload melalui INFOTRAC, EBSCO, PROQUEST, ERIC, Tesis dan Disertasi yang diperoleh dari Networked Digital Library on Theses and Dissertations (NDLTD). Kata kunci yang digunakan bervariasi, misalnya computer mediated communication (CMC), email, internet, ICT, dan kata lain yang berhubungan dengan kepribadian seperti misalnya personality, extraveersion, Big Five, MBTI, introvert, shy, dan lonelliness. Dari langkah-langkah tersebut diperoleh sejumlah 16 naskah

2. Metode Analisis Data
Analisis data penelitian dilakukan melalui 5 tahap:
1. Manajemen Data. Beberapa riset yang telah dilakukan mengenai hubungan kepribadian dan penggunaan email tidak hanya menguji satu dimensi kepribadian saja, sehingga perlu dilakukan pengkodean (coding).
2. Pengkodean dilakukan dengan cara mengelompokkan data-data variabel kepribadian yang diperoleh. Dalam penelitian ini, dimensi kepribadian akan dikelompokkan menjadi 5 dimensi mengacu teori kepribadian Big Five (Costa, & McCrae, 1991). Acuan pengkodean ini berdasarkan pada kesamaan definisi atau korelasi yang konsisten sebagaimana dilaporkan pada riset-riset terdahulu.
3. Untuk data yang masih mengandung nilai F, t, atau d dikonversikan terlebih dahulu ke nilai r sehingga siap diperbandingkan.
4. Koreksi kesalahan sampel & Koreksi kesalahan pengukuran.

HUBUNGAN KEPRIBADIAN EXTRAVERSION DENGAN PENGGUNAAN EMAIL
Extraversion adalah dimensi kepribadian yang paling sering dihubungkan dengan penggunaan Internet (Engleberg & Sjoberg, 2004; Mukahi & Corbitt, 2004; Hamburger, 2005; dan Hertel, 2006). Dengan karakteristiknya yang suka berteman, supel, suka mencari stimulus dari luar dirinya, individu extravert diduga cenderung akan menggunakan media komunikasi email dalam berkomunikasi. Keberadaan email memberikan peluang yang lebih besar bagi individu extravert untuk mengembangkan hubungannya dengan orang lain. Sebelas penelitian mengenai hubungan extraversion ini dengan penggunaan email yang dipublikasikan dalam periode 1999-2006 melibatkan total subjek penelitian 2067 orang. Angka korelasi r yang dilaporkan sangat bervariasi berkisar dari 0,01 – 0,47. Nilai r = 0,01 dilaporkan oleh Witt & Burke ( 2003) yang melakukan penelitian pada karyawan pada perusahaan IT, sedangkan nilai r tertinggi (r = 0,47) dilaporkan oleh Emmons (2003) yang menguji hubungan antara kepribadian dengan penggunaan email ini pada anggota masyarakat umum.
Keragaman hasil penelitian yang dilaporkan ini menimbulkan pertanyaan mengenai pola
hubungan antara extraversion ini dengan penggunaan email. Dua koreksi dilakukan terhadap data yang diperoleh, yaitu koreksi pengambilan sampel dan koreksi pengukuran. Kesalahan dalam pengambilan sampel (sampling eror) adalah artefak yang paling banyak mencemari hasil penelitian. Hunter & Schmidt (1990) mengemukakan bahwa kesalahan sampling ini memberikan dampak tidak terstruktur dan sangat dipengaruhi oleh besarnya sampel. Oleh karena itu, koreksi terhadap kesalahan dalam pengambilan sampel ini penting untuk dilakukan terhadap data-data penelitian mengenai variabel yang sama sehingga diperoleh pola hubungan yang lebih konsisten mengenai variabelvariabel yang diuji. Koreksi terhadap kesalahan pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan berdasarkan data-data yang terdapat di dalam tabel 3....
untuk selengkapnya dapat langsung mengunjungi sumber tulisan ini di
http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2008/02/neila-jurnal-meta.pdf

B. PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM MENCIPTAKAN HUBUNGAN AKRAB
Kegiatan komunikasi begitu penting aplikasinya dalam kehidupan seharihari. Secara aplikatif, komunikasi memiliki banyak sekali bentuk. Dewasa ini, berkat makin majunya teknologi, komunikasi telah berkembang dan berubah bentuknya. Media-media komunikasi sudah makin maju, dan mampu memberikan pelayanan dan fungsi-fungsi yang lebih efektif dan efisien dalam berkomunikasi.
Salah satu media yang mampu melakukan hal ini adalah komputer. Melalui komputer, kini individu dapat mengakses internet. Internet adalah suatu jaringan yang memungkinkan individu-individu untuk saling berhubungan dan mengadakan kontak melalui komputer. Internet mampu mengatasi hambatan jarak dan waktu yang dahulu dirasakan untuk berkomunikasi. Sama seperti komunikasi secara langsung, diasumsikan bahwa komunikasi melalui internet juga dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti faktor-faktor individu.
Dari berbagai sumber, ditemukan pula terdapat faktor-faktor yaitu anonimitas, kesamaan, dan kecemasan pribadi yang dirasa berhubungan dengan komunikasi melalui internet. Sebagai suatu kegiatan komunikasi, komunikasi melalui internet juga memiliki banyak tujuan dalam aplikasinya. Salah satu tujuan tersebut adalah menjalin suatu hubungan dengan orang lain, atau yang disebut juga hubungan akrab. Hubungan akrab atau intimasi sendiri dapat dilihat dari adanya selfdisclosure serta rasa peduli dan sayang antar individu, dan merupakan salah satu wujud hasil dari kegiatan berkomunikasi.
Skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi deskrpsi hubungan antara faktor-faktor baik faktor individu ataupun faktor lainnya terhadap komunikasi melalui internet. Skripsi ini juga bertujuan untuk mengetahui deskripsi hubungan antara komunikasi yang terjadi melalui internet dengan intimasi yang terbentuk.
Dalam mengumpulkan data, peneliti melakukan penelitian di warung internet di sepanjang jalan Babakan Raya, Kabupaten Dramaga. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan dilakukan kepada 65 orang responden. Data yang digunakan dalam skripsi ini adalah data primer dan sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor individu yang berhubungan dalam penggunaan internet sebagai media komunikasi. Hubungan tersebut terlihat dari deskripsi penggunaan aplikasi komunikasi di internet sebagai wujud penggunaan internet sebagai media komunikasi, dengan karakteristik individu, yakni jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan pekerjaan pengguna internet. Selain itu, dari data yang telah dikumpulkan, diketahui bahwa sifat anonimitas pengguna internet tergolong tinggi dalam penggunaan internet sebagai media komunikasi, adapun tingkat kesamaan dan tingkat kecemasan komunikasi yang dirasakan pengguna internet diketahui tergolong rendah. Dilihat dari polanya, hasil data tingkat anonimitas, kesamaan, dan kecemasan komunikasi tersebut berhubungan dan berpotensi menjadi penyebab rendahnya tingkat penggunaan internet secara umum.
Hasil yang mengejutkan ditemukan dari hasil data mengenai hubungan akrab. Dalam penelitian, hubungan akrab dilihat dari tiga faktor, yakni keakraban, kepercayaan, serta kepedulian dan kasih sayang. Sehubungan dengan hasil sebelumnya, hasil data mengenai keterbukaan dan kepercayaan diketahui rendah, hal ini sesuai dengan teorinya dimana bila tingkat anonimitas tinggi, dan tingkat kesamaan rendah, dapat disimpulkan tingkat kontak dan interaksi melalui internet adalah rendah, sehingga tidak dapat menciptakan keterbukaan dan kepercayaan dari diri pengguna internet kepada orang lain, namun hasil tingkat kepedulian dan rasa sayang pengguna ternyata tergolong tinggi. Semua hasil tersebut ternyata sesuai dengan Henline (2006) yang menyatakan bahwa dalam berkomunikasi melalui internet, bisa terjadi apa yang disebut keakraban palsu, dimana keakraban palsu dapat timbul saat seseorang melakukan kontak atau interaksi melalui internet, dan merasakan keakraban, tapi tidak benar-benar mengenal siapa lawan bicaranya.
Sumber :
http://fema.ipb.ac.id/index.php/penggunaan-internet-sebagai-media-komunikasi-dalam-menciptakan-hubungan-akrab/

C. BENTUK KECANDUAN KOMPUTER DAN INTERNET BAGIAN 3
Pada internet dan komputer memberikan dampak buruk pada perilaku, baik secara langsung ataupun secara perlahan di kemudian hari. Laporan dari Leonard Holmes. PhD, dalam tahun yang sama menyebutkan rata-rata pengguna internet menghabiskan waktunya 19 jam perminggunya. Banyak penelitian lain juga menyebutkan bahwa mahasiswa menghabiskan waktunya 11 jam setiap minggunya untuk ber-online (Scherer, 1997). Masih terjadi perdebatan mengenai jumlah waktu yang ideal untuk menggunakan komputer dan internet sampai sekarang ini. Para ahli menyimpulkan bahwa tidak ada waktu yang disebut normal atau abnormal dalam penggunaan internet, hal ini sangat tergantung pada setiap individu, beberapa orang dapat bertahan lebih dari 5 jam setiap harinya di depan komputer namun tidak memberikan dampak-dampak buruk bagi individu tersebut, namun bagi beberapa orang lainnya online 7 jam setiap minggu justu terjadi peningkatan kompulsif untuk menggunakan internet secara intens meskipun dalam waktu yang singkat dalam seharinya.

Dibawah ini adalah beberapa cara mengatasi dan mencegah agar tidak bergantung ataupun kecanduan pada komputer dan internet:

1. Meskipun internet dan komputer memberikan pengaruh terhadap depresi, penyalahgunaan obatan-obatan, alkohol dan kecemasan. Lebih baik komputer dan internet tidak digunakan sebagai pelarian dari kondisi tersebut, ikutlah terapi penyembuhan terlebih dahulu agar tidak menjadi suatu kebiasaan atau teradiktif karenanya.
2. Bila menghadapi permasalahan dalam hubungan, amarah, dan stres gunakan coping skill dalam kehidupan nyata, berusahalah melakukan sesuatu hal dengan menyelesaikan permasalahan tersebut terlebih dahulu, gunakan internet hanya sebagai mencari tahu tips-tips yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan pilihlah website yang bisa dipercaya dalam memberikan solusi menghadapi permasalahan tersebut.
3. Mengikuti kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari akan lebih nyata dibandingkan didapat di internet, dukungan dan support secara langsung atau dukungan moril akan mudah didapat dalam kehidupan nyata, disamping itu, berhubungan atau melakukan kontak sosial secara langsung akan mengatur perilaku individu sesuai dengan norma dan batasan yang berlaku di dalam masyarakat dan hal ini berbeda jauh dengan aturan-aturan di cyberspace.
4. Jangan melakukan registrasi pada jenis website yang sama. Tidak perlu melakukan registrasi pada website social networking (seperti Facebook, Twitter, Myspace, dll) yang mempunyai fitur dan fasilitas yang mirip bila tidak perlu. Website-website tersebut akan mengikat Anda untuk terus melakukan online.
5. Sebelum melakukan online, tentukanlah tujuan terlebih dahulu, tentukan batas waktu yang kira-kira akan terpakai, misalnya tujuan Anda online untuk mengecheck email dan kira-kira membutuhkan waktu 15-20 menit, maka Anda tidak perlu melakukan surfing hingga melebih batas waktu tersebut, banyak individu kesulitan mengontrol perihal ini, kebanyakan mereka mengatakan akan online beberapa menit, tetapi menghabiskan waktu berjam-jam lamanya.
6. Komputer masih menyala dan melakukan online, rasanya sangat sulit untuk berhenti. Terlalu banyak hal-hal yang ingin dan belum dilakukan, seperti pekerjaan yang tidak akan terselesaikan, Anda bisa mengatur waktu pemakaian komputer untuk turn off dengan sendirinya, atau berhenti koneksi internet setelah settingan waktu yang Anda inginkan.
7. Lakukan aktivitas tertentu bila Anda merasa bosan, jadikanlah komputer sebagai alternatif terakhir sebagai sarana penghibur. Olahraga, mengikuti kerja sosial, mengunjungi orang sakit, aktivitas lain yang melibatkan atau berhubungan dengan orang lain dapat dilakukan dan lebih bermanfaat dalam meningkatkan kecerdasan intra-interpesonal.
Dari semua penjelasan yang ada, dan yang terpenting dari semua itu, penggunaan komputer yang tidak sehat yaitu apabila menganggu keseimbangan antara kehidupan nyata dan dunia cyberspace, artinya individu harus mampu mengontrol dorongan-dorongan untuk beronline, tidak mempengaruhi kehidupan cyberspace dalam perilaku kesehariannya, individu mampu menyelesaikan tugas-tugas kesehariannya tanpa terganggu dari dorongan impuls untuk berinternet.
http://www.psikologizone.com/bentuk-kecanduan-komputer-dan-internet-bagian-3/06511334

D. FACEBOOK, KESEHATAN, KEPRIBADIAN & HUBUNGAN
Laju kencang pertumbuhan Facebook semakin tidak tertahan. socialbakers.com merilis data terbaru bahwa situs social media tersebut sudah menembus angka 700 juta orang pengguna. Sebuah angka yang tidak dimiliki oleh situs lain di dunia ini. Tampaknya semakin banyak pengguna internet yang terlibat dalam kegiatan ber-Facebook-an. Bahkan disinyalir ada anak-anak yang semestinya belum diperbolehkan menggunakan Facebook telah terdaftar di situs tersebut, baik dengan membuat sendiri akun mereka maupun melalui pertolongan teman atau orang tua.
Tidak disangsikan lagi, kini sebagian besar waktu pengguna internet tersita karena mengunjungi situs Facebook. Tentunya selalu ada dampak positif dan negatif dari kegiatan tersebut. Baru-baru ini sebuah info grafis menunjukkan beberapa akibat negatif dan positif dari kegiatan ber-Facebook-an. Coba kita lihat apa saja isi info grafis tersebut yang merupakan kumpulan dari berbagai penelitian yang dilakukan terhadap Facebook.
Facebook, Kesehatan, dan Kepribadian
Facebook dapat meningkatkan kepercayaan diri. Kepercayaan diri tergantung seberapa besar jumlah teman yang anda miliki dalam jalur pertemanan anda. Jika teman anda sedikit, rasa percaya diri anda mungkin tidak sebesar mereka yang memiliki teman yang sangat banyak, namun teman yang sedikit tersebut membuat interaksi anda lebih akrab. Teman yang sedikit membuat hubungan anda dengan teman lebih intim dibandingkan dengan mereka yang memiliki teman yang banyak.
Jika teman anda banyak, kepercayaan diri anda akan semakin meningkat karena adanya dukungan sosial yang sangat banyak di belakang anda, misalnya jika anda tengah merasa sedih, bingung dan sebagainya dan anda update di Facebook Anda akan banyak sekali dukungan, rasa simpati yang diberikan oleh teman anda sehingga anda cepat-cepat bangkit. Namun teman yang sangat banyak ini membuat hubungan pertemanan anda menjadi dangkal karena tidak mungkin semua teman anda bisa anda layani dengan intim.
Dampak Facebook terhadap kesehatan tentu saja bergantung seberapa sering anda berada di sana atau melakukan kegiatan di sana. Makin sering, kemungkinan dampak negatifnya kesehatan anda semakin besar. Dampak negatif bagi anda karena terlalu sering ber-Facebook-an adalah sebagai berikut.
1. Stress karena takut kehilangan update terbaru atau informasi terbaru dari teman-teman anda.
2. Stress karena takut menghapus seseorang teman yang berada di jalur pertemanan anda.
3. Adanya tekanan untuk menjadi seorang yang humoris dan menarik.
4. Stress yang diperoleh dari komentar terhadap status yang dilakukan.
5. Khawatir terhadap kemungkinan untuk terkoneksi kembali dengan orang yang ingin anda hindari.
6. Stress terhadap tindakan teman yang agresif.
7. Stress terhadap pencapaian yang diraih oleh teman anda, misalnya karier, kunjungan ke luar negeri, gelar yang diperoleh, serta kehidupan yang kaya dan mewah yang dipampang di Facebook anda.

Facebook, Hubungan, dan Kecemburuan
Kegiatan ber-Facebook-an juga bisa berdampak kepada hubungan bahkan bisa menimbulkan kecemburuan.
1. Menghabiskan waktu terlalu banyak di Facebook bisa membuat hubungan anda dengan pasangan anda berada dalam tahap mengkhawatirkan. Apalagi bila anda sering membuat komentar atau status yang berbau-bau cinta atau mesra. Hal ini akan membuat pasangan anda aware dengan hal ini dan bisa saja membuat hubungan anda kandas. Indikasi ini pernah dipublikasikan di AS dimana dalam 5 perceraian yang terjadi, satu di antaranya diakibatkan oleh Facebook.
2. Status yang anda buat di Facebook dapat dilihat oleh publik, termasuk pasangan anda. Terkadang untuk tujuan tertentu, seseorang mengubah-ubah statusnya. Hal ini bisa saja menyebabkan pasangan anda tidak senang karena mungkin saja ia curiga dengan tujuan anda mengubah status tersebut. Misalnya anda mengubah status “Married” anda menjadi “Single”. Tentu saja hal ini bisa menimbulkan pertanyaan bagi pasangan anda dan akan menanyakan motivasinya sehingga bisa membuat hubungan anda menjadi kacau.
3. Komentar teman anda terhadap kegiatan, update status atau sesuatu yang anda posting (link) di Facebook bisa saja sangat personal dan bisa membuat pasangan anda menjadi cemburu.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas anda disarankan untuk melakukan beberapa hal berikut ini :
1. Mengurangi kunjungan anda ke Facebook, biasanya anda selama 12 jam di Facebook coba kurangi menjadi 6 atau hanya 2 jam.
2. Komunikasi adalah hal yang sangat penting. Berkomunikasilah lebih intensif dengan pasangan anda terhadap sesuatu masalah yang ditimbulkan oleh keberadaan anda di Facebook.
3. Jika ada sesuatu di profil anda yang membuat pasangan anda cemburu, perbaiki profil tersebut sampai ia tidak lagi keberatan sehingga anda bisa menghilangkan masalah.
4. Banyak sekali update status teman yang sebenarnya hampir-hampir tidak terlait dengan anda, misalnya tag berupa penjualan barang online serta teman yang terlalu ofensif memberikan banyak link atau segala macam penawaran, dan foto-foto narsis yang berlebihan. Anda bisa menghindari hal ini dengan melakukan block terhadap teman anda ini agar anda terbebas dari stress berkepanjangan.
5. Edit pengaturan privasi anda agar mantan pacar, mantan suami, atau mantan istri anda tidak bisa seenaknya memposting di wall anda sehingga menimbulkan kecemburuan pasangan anda yang baru.
6. Berhati-hatilah dalam memposting sesuatu di Facebook karena dampaknya tidak langsung anda rasakan, tapi mungkin di masa depan.

Disarikan dari : www.allfacebook.com

Sumber :
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2011/06/04/facebook-kesehatan-kepribadian-hubungan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar